Kamis, 05 Februari 2009

penyebab datangnya cinta

“Barangsiapa mencintai Allah
karena Keindahan-Nya
yang hanya dapat direnungi
di dalam keindahan Alam Semesta,
(biarlah dia melihat bahwa)
Allah memberikannya eksistensi
sesuai dengan Citra-Nya sendiri.
Barangsiapa mencintai Alam Semesta
karena kecantikannya,
(biarlah dia melihat bahwa)
dia sesungguhnya mencintai Allah semata,
karena bagi Allah tidak ada tempat
transendensi dan penyingkapan
kecuali Alam Semesta.
Di sini ada rahasia Kenabian Ilahiah”
(Muhyiddin Ibn ‘Arabi, Futhat al-Makkiyyah 2 : 236)

Menurut Syaikh al-Akbar Ibn ‘Arabi, 2 Nama Ilahi, yang merupakan penyebab munculnya cinta adalah : Keindahan (Jamal) dan Kebaikan (Ihsan). Kata Ihsan memiliki berbagai makna yang antara lain : kebaikan, kecantikan, atau keindahan. Seperti istilah Asma’ al-Husna adalah : Nama-nama (Allah) Yang Indah. Syaikh al-Akbar Ibn ‘Arabi mengatakan, ”Penyebab cinta dalah Keindahan (jamal), yang merupakan milik-Nya, karena Keindahan dicintai karena dirinya sendiri.
“Allah itu Maha Indah dan Dia mencintai Keindahan” Jadi Dia mencintai Diri-Nya sendiri dan penyebabnya adalah tindakan memperindah (ihsan). Tidak ada tindakan memperindah kecuali dari Allah, dan tidak ada yang menjadikan indah kecuali Allah. Jadi ketika aku mencintai karena Keindahan, (hakikatnya) aku hanya mencintai Allah semata, karena Dia adalah Yang Menciptakan Keindahan (Muhsin). Dan aku ketika mencintai keindahan (itu sendiri) aku tiada mencintai sesuatu pun kecuali Allah, karena Dia adalah Yang Maha Indah (jamil). Jadi di dalam setiap aspek, cinta dihubungkan hanya kepada Allah” 1]

HUBUNGAN KEINDAHAN, CINTA DAN GERAK

Keindahan, daya tarik, cinta, hasrat, gerak dan kekaguman adalah fenomena-fenomena yang selalu bersamaan. Dengan pengertian lain, di mana ada keindahan, di sana juga ada daya tarik atau atraktivitas. Sesuatu yang indah pasti punya daya tarik. Ketika ada keindahan pada suatu maujud, maka terciptalah cinta, hasrat serta gerak ke arahnya. Keindahan itu adalah sebab bagi suatu gerakan dan semburan. Lebih jauh, filsafat ilahiyah meyakini bahwa semua gerakan substansial (jawhariyyah) yang membentuk kafilah alam fisik seperti ‘satuan yang bergerak’ adalah cinta. 2]

Penulis roman cinta Yusuf dan Zulaikha, Abdur Rahman Jami’ mengatakan, ”Jika cinta menampakkan dirinya dalam diri Anda, ia bersumber dari keindahan. Anda bukanlah apa-apa kecuali sebuah cermin di mana keindahan dipantulkan. Karena baik keindahan maupun pantulannya berasal dari sumber yang satu.”
Al-Qur’an yang mulia mengatakan, “Dan berbuat ihsanlah kamu, karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan (muhsinin)” (QS al-Baqarah [2] : 195)

Catatan Kaki :
1. Futuhat al-Makkiyyah 2 : 236
2. Murtadha Muthahhari, Falsafah Akhlak, hal. 119
Dikutip dari buku Keajaiban Cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar